Top Ad unit 728 × 90

Tulisan Terbaru

[recent]

Pendidikan Anak Remaja Dalam Perspektif Al-Quran

Pendidikan Anak Remaja Dalam Perspektif Al-Quran
Tafsir tarbawi QS Luqman 12-19
By: Ust. Jamaludin Junaedi, MA.


QS Luqman, ayat 12-19

وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ (12) وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ (13) وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ (14) وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (15) يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ (16) يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ (17) وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ (18) وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ (19)
Artinya:

Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
(Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

  
Prolog

Masa remaja (adolescence) adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun.
Dari sisi fisik, anak remaja mengalami perubahan fisik yang sangat drastic. Bermula dari pertambahan berat dan tinggi badan, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara.  
Secara psikis, Para psikolog menyebutkan kondisi jiwa anak remaja sebagai berikut, diantaranya:  Pertama; Gelisah  yaitu keadaan yang tidak tenang menguasai diri, Kedua; suka menentang ketiga; suka penasaran, yaitu berkeinginan besar untuk mencoba segala hal yang belum diketahuinya, keempat; suka mengkhayal dan berfantasi , kelima; suka berkelompok. Ini artinya usia remaja adalah usia labil atau galau (meminjam bahasa anak remaja sendiri).
Dalam bahasa arab, fase remaja ini disebut dengan fase al-Murahiq, yang artinya orang yang lelah (mungkin untuk menggambarkan lelahnya fikiran, pisik dan psikisnya anak remaja karena kondisinya yang masih labil).
Para ulama islam tidak memberikan batasan  remaja dengan usia tapi dengan   fase yang dikenal dengan baligh. Batasan ini sangat tepat karena   tidak membingungkan, berbeda dengan batasan umur.
Keadaan labil ini tentunya tidak boleh menjadi justifikasi bagi anak-anak remaja untuk berbuat kemaksiatan dan pembenaran bagi orang tua untuk membiarkan anaknya tumbuh berkembang  tanpa pengawasan dan perhatian. Kondisi labil ini semestinya mendorong para orang tua agar lebih mawas dan lebih memperhatikan keseharian anaknya.
Islam sebagai agama yang komprehensif tidaklah membiarkan anak remaja hidup labil dan tanpa arah. Ia memberikan solusi atas kegalauan jiwa, raga dan fikirannnya. QS Lukman ayat 12-19 yang bercerita tentang nasehat lukman kepada anaknya adalah salahsatu tuntunan  yang menerangkan solusi  atas kegalauan  anak remaja. Ia sangat bergizi untuk dibaca oleh orangtua , guru bahkan oleh anak remaja sendiri.
Dalam makalah yang singkat ini, penulis mencoba mengurai isi nasehat Lukman dengan menggunakan metode tafsir tematik dan tarbawi . Selamat membaca !

Kandungan QS Lukman

QS Lukman adalah salahsatu surat yang diturunkan di mekah, ayatnya berjumlah 34.  Surat ini berisi tentang aspek akidah yaitu tauhidullah, kenabian dan hari akherat, aspek pendidikan yang berupa nasehat lukman kepada anaknya, dan aspek alam semesta baik yang di bumi ataupun di langit sebagai bukti kekuasaan dan kebesaran Allah Ta’ala.

Dinamakan dengan surat lukman karena didalamnya terdapat cerita hamba Allah yang shaleh, yaitu Lukman bin ba’ura bin nahur bin tarih (nama lain dari azar, bapak Nabi Ibrahim). Jadi, lukman adalah cicitnya ayah Nabi Ibrahim sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Ishak.   

Apakah nasehat itu  Lukman sampaikan  untuk anaknya yang sudah remaja?

Dalam buku-buku tafsir klasik, tidak kita temukan penjelasan mengenai usia anak lukman. Apakah masih kanak-kanak, sudah remaja atau dewasa. Mungkin salahsatu hikmahnya adalah agar nasehat ini disampaikan oleh semua orangtua kepada anaknya tanpa memandang  usia.

Namun, DR Ahmad Abdurrahman al-Qadhi , seorang ulama kontemporer berpendapat bahwa dilihat dari aspek konten nasehat yang disampaikan dan tinjauan psikologi, ada isyarat bahwa anak Lukman tersebut sudah masuk fase remaja dan bukan kanak-kanak lagi karena nasehat yang disampaikan ada hal  yang bersifat abstrak dan bukan indrawi lagi seperti ilmu tauhid dan muraqabatullah, yang mana materi tersebut cocok untuk anak remaja.  

Pendidikan anak remaja ala Lukman

Ada empat faktor  yang membuat lukman sukses dalam membina dan mendidik anaknya: faktor pertama;  pendidik, kedua; anak didik, ketiga; cara mendidik, keempat; materi pendidikan. Keempat faktor ini tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Sukses dan gagalnya pendidikan anak biasanya tidak terlepas dari emapt faktor ini.

Pertama : Pendidik
Dalam ayat 12 diceritakan bahwa  Allah memberi  lukman   “al-hikmah”. Ketika sifat ini disandangkan ke lukman, lukman biasa disebut dengan al-hakim.
Apa itu hikmah?
Ulama menjelaskan bahwa Hikmah adalah kemampuan menyampaikan yang hak dan mengerjakannya. Orang yang hanya bisa menyampaikan saja dan tidak mampu mengerjakananya ataupun sebaliknya tidaklah disebut sebagai orang yang punya hikmah atau al-hakim. Dalam bahasa Indonesia biasa diartikan dengan arif atau bijaksana.
Jadi, seorang pendidik mempunyai satu syarat yaitu bijaksana atau arif dalam mendidik.
Dalam al-bidayah wa Nihayah, Imam Ibnu Katsir menerangkan sifat-sifat lukman yang arif itu, diantaranya : pintar, jujur, lembut hati, amanah, iffah, banyak diam dan bertafakur, tidak banyak canda dan gurau.

Kedua: metode pendidikan
Indikasi kebijaksanaan lukman terlihat jelas dalam hal cara/metode dia mendidik anaknya, diantara metode Lukman yang bisa kita teladani adalah:

1. Mendidik dengan teladan
Sebelum Lukman mengajak anaknya untuk mengerjakan kebaikan, ia adalah orang yang terlebih dahulu mengerjakan, sehingga Ia menjadi teladan bagi anaknya. Cara ini kita fahami dari potongan ayat “ولقد آتينا لقمان الحكمة  “
Bagaimana mungkin ia disebut sebagai orang yang bijak kalau ia sendiri tidak mengerjakan apa yang ia perintahkan kepada anaknya?
Kegagalan pendidikan anak baik di rumah, sekolah, dan masyarakat kita sekarang ini diantarnya adalah karena krisis figuritas.
Mungkinkah anak kita mau ngaji, shalat kalau kita juga tidak suka mengaji ataupun shalat? Mungkinkah seorang anak tidak merokok kalau bapak, guru yang melarangnyapun seorang perokok? Mungkinkah anak remaja kita tidak berbuat criminal kalau pendidiknya juga seorang kriminalis? Saya kira tidak mungkin.

2. Mendidik dengan nasehat
Apa yang disampaikan lukman kepada anaknya dalam ayat 13-19 adalah bentuk mendidik anak dengan nasehat.  Anak remaja yang gaulnya bukan hanya di rumah dan sekolah saja sangatlah membutuhkan nasehat dan perhatian orang tua. Orang tua yang senantiasa memberikan nasehat, masukan kepada anaknya saat mereka galau akan memberikan kesan membekas  pada anak bahwa  orangtua sangat perhatian dan sayang pada dirinya.
Namun nasehat ini tidak cukup disampaikan sekali dua kali, ia harus diulang dan dievaluasi agar tidak ada ruang bagi teman-temannya yang tidak baik ikut menasehati anak dengan nasehat yang kotor, dan seyogyanya nasehat disampaikan pada moment yang tepat artinya tidak dalam kondisi marah, lelah, banyak fikiran dan tidak di depan teman-temannya.  Kata “ وهو يعظه “ yang ditulis dalam jumlah ismiyah menunjukan bahwa lukman senantiasa mengulang dan mengevaluasi nasehatnya dan menyampaikannya dalam moment yang tepat.

3. Mendidik dengan cinta
Sebagai orang tua, selalu bersikap lembut kepada anak adalah hal mutlak yang harus dilakukan. Sebab hanya dengan tutur kata yang lembut, seorang anak akan mendengarkan perkataan dari orang tuanya. Selain dituntut untuk bersikap lembut kepada anak, orang tua juga selayaknya memberikan kasih sayang yang tulus dan utuh kepada anak. Salah satu contohnya adalah dengan mengatakan kepada anak bahwa Anda sangat menyayanginya.  Pelukan atau ciuman juga bisa menjadi penyemangat tersendiri bagi jiwa sang anak yang bisa Anda lakukan.
Dalam hal ini, Lukman menggunakan diksi   “ يا بني “ sebanyak tiga kali dalam menasehati.  Kata tashgir “ يا بني “  ini digunakan orang arab untuk menunjukan rasa sayang dan cinta.

Ketiga: Anak didik
Suksesnya pendidikan anak, tentu sangat ditentukan oleh kesiapan anak didik. Kufurnya kan’an , anaknya Nabi Nuh AS adalah karena tidak ada kesiapan dirinya untuk mendengarkan nasehat sang ayah.
Sebagai orang tua, kita juga mesti memperhatikan fase-fase perkembangan anak.  Jangan sampai nasehat atau perlakuan yang sepatutnya disampaikan kepada anak remaja kita sampaikan kepada anak-anak ataupun juga sebaliknya.
Dari nasehat-nasehat lukman di atas, bisa kita simpulkan bahwa anak lukman adalah anak yang patuh dan mau mendengar nasehat.

Keempat: Materi pendidikan
Dalam surat ini, Lukman menyampaikan sebelas nasehat kepada anak didik, buaian hatinya. Nasehat tersebut ditinjau dari orientasi yang ingin dicapai   terbagi ke dalam 4 aspek :

A.Tarbiyah Imaniah
Maksud dari tarbiyah imaniah adalah Pendidikan yang berorientasi menguatkan aspek keimanan seorang anak. Dalam nasehat ini, lukman menekankan tiga hal:

1.Tauhidullah ( Pengesaan Allah SWT)
Secara fitrah, manusia ciciptkan dalam keadaan sebagai seorang muslim. Adanya orang yang beragama Kristen, yahudi, Budha adalah disebabkan oleh factor eksternal yaitu kedua orang tuanya, sebagaimana dalam hadits riwayat Bukhari Muslim disebutkan:  "مَا من مَوْلُود إِلَّا يُولد على الْفطْرَة فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَو ينصرَانِهِ أَو يُمَجِّسَانِهِ
Jadi, mengajarkan anak tentang tauhidullah pada dasarnya adalah mengembalikan anak pada fitrahnya.

2.Muraqabatullah (senantiasa merasa diawasi oleh Allah)
Menumbuhkan rasa senantiasa diawasi oleh Allah pada anak dapat mencegah dirinya untuk berbuat maksiat, melanggar aturan, berbuat nakal dan kriminalitas. Ada cara yang unik dilakukan Sahal bin Abdullah at-tustury untuk menguatkan rasa muraqabatullahnya yaitu membaca sebanyak 11 kali dengan hatinya sebelum tidur “Allah bersamaku, Allah selalu memantauku, Allah selalu menyaksikankua”  dan ia katakan bahwa pengalaman spiritualnya ini sangat manjur.

3.Mendirikan shalat
Dalam shalat sebetulnya bukan hanya aspek keimanan saja yang bisa diperbaiki tapi juga aspek kejiwaan, jasmani, akal dan social.
Sebagai contoh: untuk menenangkan jiwa, salahsatu manhaj Nabi SAW adalah dengan mengerjakan shalat, sebagaimana dalam hadits beliau bersabda “ يا بلال أرحنا بالصلوة “ Wahai bilal, tenangkan hati kami dengan shalat. Untuk memperbaiki tatatan masyarakat, shalatpun mempunyai peran yang besar, sebagaimana dalam firman Allah Ta’ala: “إن الصلوة تنهى عن الفحشاء والمنكر

B.Tarbiyah Khuluqiyah
Maksud dari tarbiyah khuluqiah ini adalah pendidikan yang berorientasi memperbaiki budi pekerti dan prilaku anak didik. Dalam nasehat ini, lukman menekankan beberapa hal:

1.Menghormati dan Berbakti kepada kedua orang tua
Anak yang dididik sejak kecil untuk menghormati kedua orangtuanya dipastikan dia akan terbiasa untuk menghormati orang yang dianggapnya lebih tua atau dewasa. Itulah fitrah manusia.
Namun, ada yang menarik dari kebijaksanaan lukman dalam memerintahkan anaknya untuk menghormati dirinya. Ia tidak berkata: “wahai anakku, hormatilah aku” atau “ hormatilah aku dan ibumu”  sebagai bahasa yang cenderung menggurui atau nada meninggi. Tapi ia sampaikan seperti ini: “ wahai ananda, sesungguhnya Allah memerintahkanmu untuk menghormati kedua orangtuamu”
2. Tidak sombong
3. Santun dan menghargai orang lain
4. Tidak banyak bicara
Poin kedua, ketiga dan keempat ini, adalah nasehat lukman bagi anaknya yang interaksinya mulai meluas, tidak hanya dengan kedua orangtuanya namun sudah hidup bermasyarakat dan bergesekan dengan lingkungan sekitarnya. 

C.Tarbiyah Nafsiyah
Maksud dari tarbiyah nafsiyah ini adalah pendidikan yang berorientasi memperbaiki aspek kejiwaan. Salahsatu indikasi psikis anak remaja seperti yang sudah disebutkan diawal adalah suka penasaran dengan sesuatu yang baru, dan tidak siap untuk menerima kegagalan. Nah, salahsatu tips jitu untuk menguatkan hati dan jiwanya, orangtua mesti mengajarkan anaknya tentang sabar.
Untuk menstabilkan jiwa dan fikirannya lukmanpun menasehati anaknya agar tidak tergesa-gesa saat berjalan, karena ketergesa-gesaan itu datangnya dari syetan.

D.Tarbiyah Ijtimaiyah

Maksud dari tarbiyah ijtimaiyah adalah pendidikan yang berorientasi memperbaiki  interaksi social anak dengan lingkungannya atau memperbaiki tatanan masyarakat itu sendiri.

Dalam hal ini, Lukman mengajarkan anaknya tentang “Amar makruf dan Nahi munkar” , Poin itu sangat penting untuk membuka sekat-sekat status social, menumbuhkan sikap peduli antar sesama di masyarakat. Bukan hanya itu, Lukmanpun mengajarkan anaknya agar mencari teman bermain yang baik dan menjadikan sosok figurnya orang-orang yang baik pula.

Disinilah pentingnya kita mengenalkan anak tentang para pembesar dan ilmuwan islam.  Kita perlu mengenalkan sosok Umar bin Khattab, sosok penguasa yang adil. Mengenalkan Muhammad al-fatih, anak 16 tahun yang sudah menjadi raja dan menaklukkan konstantinopel pada usia 22 tahun, Ibnu Sina dan Ar-Razi sebagai pigur dalam ilmu kedokteran, Abbas bin Firnas sebagai figur  dalam ilmu penerbangan, al-khawrizmi dan Jabir bin Hayyan dalam dunia matematika. Dan lain-lain.
Dan ini juga masuk dalam kategori Tarbiyah Aqliyah anak.

Itulah nasehat Lukman kepada anaknya, semoga anak-anak kita menjadi anak yang shaleh dan shalehah dan kita semua menjadi para pendidik yang sukses dihadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Amiiin. Wallahu’alam.
Pendidikan Anak Remaja Dalam Perspektif Al-Quran Reviewed by DD Azhar on 12:31 AM Rating: 5

No comments:

All Rights Reserved by DD Al-Azhar Mesir © 2014 - 2015
Powered By Blogger, Designed by DD Al-Azhar Mesir

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.