Top Ad unit 728 × 90

Tulisan Terbaru

[recent]

Peran Ulama Dalam Membentengi Umat dari Aliran-Aliran Sesat

Peran ulama  dalam membentengi umat dari aliran-aliran sesat
 Dialog Keumatan bersama Ustadz Fahmi Salim, Lc. MA

Selasa, 8 Maret 2016 Asrama DD Mesir mendatangkan Ustaz Fahmi Salim, Lc, MA dalam acara bincang santai bertemakan " Tantangan dakwah di Indonesia, telaah aliran-aliran sesat dan peran ulama dalam membentengi umat dari bahayanya ". 
Siapa yang tidak kenal dengan sosok beliau?  Seorang aktifis yang dikenal dari tulisan-tulisannya dalam mengkritik dan membendung arus aliran-aliran sesat di Indonesia dan salah satunya adalah JIL. Salahsatu karya beliau yang cukup fenomenal adalah buku yang berjudul " Kritik Terhadap Studi Al-Quran Kaum Liberal " , buku yang merupakan terjemahan dari tesis beliau sewaktu menempuh jenjang S2 di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. 

Kunjungan singkat beliau ke Kairo kali ini adalah dalam rangka mengajukan proposal Doktoralnya di Universitas Al-Azhar, tempat beliau menuntut ilmu dari jenjang S1 dan S2. Proposalnya diterima bahkan mendapatkan apresiasi dari para professor.
Di tengah padatnya kesibukan, beliau masih menyempatkan waktu untuk berbagi cerita, pengalaman dan ilmu dengan para mahasiswa al-Azhar yang saat ini juga sedang menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar.

Acara dialogpun dimulai.  Pada pukul 16:30, Azam el-fata sebagai MC membuka acara dengan membacakan basmalah, dilanjutkan dengan tilawah al-quran oleh Maswir Lc., sambutan DD al-Azhar Mesir oleh A Febrian firdaus Lc dan dialog yang dimoderatori langsung oleh Pembina yaitu ustadz Jamaludin Junaedi MA.  
Ustadz Jamaludin Junaedi MA. memoderatori dialog

Ustazd Fahmi Salim MA. sedang memberikan materi

Para hadirin mendengarkan materi degan khidmah

Dalam dialog keumatan ini, Ustazd Fahmi salim  yang saat ini menjabat sebagai Wakil Sekjen MIUMI dan Sekretaris Biro Dakwah MUI  Pusat menyampaikan tiga point penting:

1- Peran sentral MUI dalam mengayomi umat
Ada tiga peran sentral Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) dalam mengayomi umat. Yang pertama yaitu membentengi umat dari aqidah dan pemikiran-pemikiran yang menyimpang. Maka dalam hal ini pada tahun 2007 MUI mengeluarkan sepuluh kriteria identifikasi aliran-aliran sesat di Indonesia. Kemudian sepuluh kriteria ini menjadi sandaran utama bagi setiap MUI diseluruh Indonesia dalam mengidentifikasi setiap aliran baru yang muncul. Yang kedua, membentengi umat dari menkonsumsi makanan, minuman dan obat-obatan yang haram. Dalam hal ini MUI meluncurkan LP POM MUI untuk mengawasi dan memeriksa produk-produk makanan, minumam, kosmetik dan obat-obatan dan menetapkan fatwa halal dan haramnya suatu produk. Kemudian yang ketiga, menjaga umat  dari transaksi keuangan yang haram. Dalam hal ini MUI membentuk DSN ( Dewan Syariat Nasional ) yang tugasnya mengawasi seluruh aktifitas perbankan syariah Nasional dan kemudian mengeluarkan fatwa-fatwa terhadap produk yang dihasilkannya.

2- Aliran sesat di indonesia.  
Dalam poin ini beliau menyoroti dua hal: 
- Sebab maraknya aliran sesat di Indonesia 
Aliran-aliran sesat di Indonesia sangatlah subur. Hal ini dikarenakan  sistem yang kita anut adalah sistem demokrasi.  Sistem ini mengayomi  kebebasan berpikir, kebebasan berpendapat , kebebasan berserikat, dan kebebasan menganut  aliran apa saja meskipun itu sesat atas nama HAM. Dan pemerintah sebagai pemangku kebijakan sangatlah lemah dalam mengantisipasi dan membendung perkembangannya. 
Hal ini  Berbeda dengan Mesir, aliran-aliran sesat tidak bisa berkembang pesat  karena Al-Azhar memiliki peran sentral dalam tubuh pemerintahan dalam membendung perkembangannya. 
- Ajaran syiah  
Syiah di Mesir dan Syiah di Indonesia tidaklah sama. Di Mesir, Syiah tidak bisa berkembang dan jumlah mereka sangat sedikit karena pemerintah berada di pihak Al-Azhar yang sangat tegas sikapnya atas syiah. 
Berbeda dengan di Indonesia, sejak puluhan tahun masyarakat telah diingatkan akan bahayanya, namun walau demikian jumlah mereka terus meningkat, militansinya meningkat. Bahkan perjuangan mereka sudah sampai pada tahap pembangunan jaringan kampus , jaringan keilmuan hingga ranah politik. Mereka sangat terukur, rapi dan sistematis. Buku-buku mereka begitu banyak dan jelas-jelas telah  menyimpang dari ajaran islam yang berisi cacian dan makian hingga mengkafirkan.  Dan perlu di ingat bahwa syiah di Indonesia adalah syiah rafidhah itsna asyariah. Tuturnya

3- Manhaj yang tepat dalam menyikapi aliran sesat.
Sebagai mahasiswa yang memiliki konsentrasi dalam bidang keagamaan, memang harus benar-benar mempersiapkan diri, menjadi kader-kader yang siap membela umat, siap berdakwah dan siap amar ma'ruf nahi munkar dengan ciri khas Al-Azhar. 
Menurutnya, dalam menyikapi aliran-aliran sesat yang ada kita harus mengikuti manhaj al-azhar, yaitu lima hal:
- no kekerasan
- no  mengkafirkan
- no tasyayyu' (ajaran syiah)
- no wahabisme 
- no liberalisme
Lima hal di atas saya dapatkan langsung dari Prof DR Hasan Syaffi, ketua laboratorium bahasa  arab Mesir  saat saya dialog dengan beliau di kantornya, senin 7/3/2016. pungkasnya. 
Setelah melalui sesi tanya jawab, acara dialogpun disudahi. Ustaz Fahmi Salim menghadiahkan dua buku karya beliau yaitu buku kritik atas studi al-quran kaum liberal, tafsir sesat dan beberapa majalah kepada pengurus Asrama Dompet Duafa Mesir, dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama. Acara ini ditutup dengan resmi pada pukul 18.15 CLT dan diakhiri dengan sholat Maghrib berjamaah.
By: Amal Khaerat Lc.


Peran Ulama Dalam Membentengi Umat dari Aliran-Aliran Sesat Reviewed by DD Azhar on 12:59 PM Rating: 5

No comments:

All Rights Reserved by DD Al-Azhar Mesir © 2014 - 2015
Powered By Blogger, Designed by DD Al-Azhar Mesir

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.